Rabu, 25 Juni 2014

Masuknya Agama Islam di Indonesia

    Pada abad ke-8, pedagang Islam sudah banyak yang berdagang di Indonesia. Pedagang Islam itu sebagian besar berasal dari Arab,Persia, dan Gujarat. Pada saat itu, pusat perdagangan yang ramai di nusantara adalah Sriwijaya. Para pedagang Islam menyebut Sriwijaya dengan nama Zaba’. Dari Sriwijaya, kegiatan perdagangan meluas sampai ke Jawa.
   Pada tahun 1292 Marco Polo, seorang musafir dari Venesia pernah datang ke Sumatera Utara. Ia menceritakan bahwa agama Islam sudah sudah berkembang di Indonesia, misalnya di Sumatera dan Malaka. Bahkan, sejak abad XI, Islam mulai berkembang di Jawa. Pada abad XV, Islam sudah berkembang luas. Pada saat itu, sudah ada para pedagang dari Jawa, Sumatera, dan Malaka yang menetap di Makassar. Pada abad XVI Islam sudah menyebar ke Nusantara.
   Agama Islam masuk dan menyebar ke Indonesia awalnya melalui kegiatan perdagangan. Hal itu berarti Islam berkembang di Indonesia melalui cara damai. Melalui hubungan perdagangan, para pedagang Gujarat mengajarkan agama Islam kepada para pedagang dan rakyat Indonesia. Dengan demikian, berkembanglah agama Islam di kalangan rakyat di Indonesia. Bahkan, para adipati pun banyak yang masuk Islam. Banyak tokoh ulama berperan aktif menyebarkan dan mengembangkan agama Islam di Indonesia. Di Jawa, ulama yang aktif menyebarkan agama Islam pada waktu itu terkenal dengan sebutan Wali Sanga.

Sesuai dengan namanya, Wali Sanga beranggotakan Sembilan orang, yaitu:

(Gambar: Wali Sanga)
1.Sunan Gresik
2.Sunan Ampel
3.Sunan Bonang
4.Sunan Giri
5.Sunan Drajat
6.Sunan Kalijaga
7.Sunan Kudus
8.Sunan Muria
9.Sunan Gunung Jati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar