Kamis, 26 Juni 2014

Berbagai Jenis Usaha Perekonomian dalam Masyarakat

   Berdasarkan lapangan usaha, berbagai usaha yang terdapat dalam masyarakat di Indonesia dibedakan sebagai berikut:

1.Ekstraktif
  Usaha ekstraktif adalah jenis usaha yang memungut secara langsung benda-benda yang tersedia di alam. Jenis usaha ini meliputi pertambangan, penangkapan ikan, pemungutan rumput laut, dan pembuatan garam.

(Gambar: Usaha penambangan minyak yang dilakukan oleh PT Pertamina)
2.Pertanian
  Pertanian adalah jenis usaha yang kegiatannya mengusahakan hasil pertanian dengan cara mengolah tanah dan menanaminya dengan tanaman yang berguna bagi manusia. Misalnya padi, palawija, dan sayuran.

(Gambar: Lapangan kerja di bidang pertanian)
3.Industri
Industri adalah jenis usaha yang mengolah bahan baku ataupun barang setengah jadi menjadi barang jadi. Jenis usaha industri misalnya perusahaan tekstil, perusahaan mobil, dan perusahaan sepatu.

(Gambar: Lapangan kerja di bidang industri)
4.Perdagangan  
   Perdagangan adalah jenis usaha yang kegiatannya mengumpulkan barang produksi dari berbagai produsen untuk dijual kepada konsumen. Biasanya, produsen tidak langsung menjual hasil produksinya kepada konsumen, tetapi melalui perantara. Perantara itu adalah pedagang. Kegiatan yang termasuk usaha di bidang perdagangan, misalnya pedagang bahan pangan, pedagang sandang, pedagang perhiasan, dan pedagang hewan.

(Gambar: Lapangan pekerjaan di bidang perdagangan)
5.Jasa
  Jasa adalah jenis usaha yang kegiatannya menitikberatkan pada pelayanan terhadap konsumen. Kegiatan yang termasuk usaha di bidang jasa antara lain, perusahaan asuransi, perusahaan angkutan, bank, pengacara, bengkel, warung telekomunikasi, persewaan computer, dan warung internet.

(Gambar: Lapangan pekerjaan di bidang jasa)

Bukti-bukti Globalisasi di Masyarakat

Bukti-bukti di masyarakat antara lain di bidang pariwisata, periklanan, telekomunikasi, dan perpindahan penduduk (migrasi).
a. Pariwisata
   Dikenalkan suatu daerah wisata di suatu negara ke negara lain dapat terjadi karena kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan telekomunikasi. Banyaknya wisatawan lokal maupun mancanegara yang mengunjungi tempat wisata di Indonesia dapat meningkatkan pendapatan negara. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kemajuan di bidang pariwisata juga membawa dampak negative, antara lain masuknya budaya asing yang belum tentu cocok dengan budaya bangsa Indonesia.
(Gambar: Salah satu tempat pariwisata di Indonesia)
b. Periklanan  
  Iklan bertujuan agar sebuah produk atau kegiatan dikenal orang. Globalisasi di bidang ini turut mempercepat tersebarnya informasikepada masyarakat di seluruh dunia. Akibatnya, produk atau kegiatan yang diinformasikan melalui iklan mudah dan cepat diketahui masyarakat.
c. Telekomunikasi
   Kemajuan di bidang telekomunikasi memudahkan seseorang untuk menghubungi orang lain dengan mudah dan cepat walaupun jaraknya sangat jauh.
(Gambar: Kemajuan di bidang telekomunikasi)
d. Perpindahan Penduduk (Migrasi)
   Kemudahan komunikasi, informasi, dan transportasi menyebabkan orang dengan mudah bermigrasi ke negara lain. Pengaruh positif globalisasi di  bidang migrasi antara lain, penduduk memperoleh lapangan kerja dengan mudah. Pengaruh negatifnya, antara lain timbulnya masalah dalam negara yang didatangi. 

Terjadinya Globalisasi Dalam Masyarakat


(Gambar: Komputer)
Perhatikan gambar di samping! Dengan alat-alat tersebut, kita akan mudah untuk mendapatkan dan mengirim berita di tempat yang jauh. Adanya kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi membuat dunia berubah dan berkembang. Perubahan dan perkembangan pengetahuan dan teknologi terutama teknologi komunikasi, informasi dan transportasi membuat dunia seakan-akan tidak berjarak. Orang akan mudah mengetahui peristiwa di luar negeri dari negaranya sendiri. Selain itu, orang dapat bepergian ke luar negeri dalam waktu singkat. Orang sering menyebutnya zaman global.
Global artinya sesuatu yang berkaitan dengan dunia secara keseluruhan beserta isinya. Globalisasi artinya suatu proses masuknya pengaruh sesuatu ke ruang lingkup dunia. Maksudnya, suatu kejadian, peristiwa, atau kegiatan di suatu bagian dunia berpengaruh terhadap orang dan masyarakat di bagian dunia lain.
   Kemajuan teknologi di era globalisasi mendorong pula terjadinya perubahan budaya. Hamper tidak ada lagi kebudayaan suatu masyarakat yang tertutup dan tidak menerima pengaruh kebudayaan dari luar. Batas-batas antara budaya sendiri dengan budaya asing makin sukar untuk dirumuskan.
   Globalisasi yang terjadi di masyarakat tidak hanya mencakup sosial dan budaya saja, tetapi juga bidang ekonomi, politik, teknologi, dan lingkungan hidup.k mendapatkan dan mengirim berita di tempat yang jauh. Adanya kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi membuat dunia berubah dan berkembang. Perubahan dan perkembangan pengetahuan dan teknologi terutama teknologi komunikasi, informasi dan transportasi membuat dunia seakan-akan tidak berjarak. Orang akan mudah mengetahui peristiwa di luar negeri dari negaranya sendiri. Selain itu, orang dapat bepergian ke luar negeri dalam waktu singkat. Orang sering menyebutnya zaman global.
   Global artinya sesuatu yang berkaitan dengan dunia secara keseluruhan beserta isinya. Globalisasi artinya suatu proses masuknya pengaruh sesuatu ke ruang lingkup dunia. Maksudnya, suatu kejadian, peristiwa, atau kegiatan di suatu bagian dunia berpengaruh terhadap orang dan masyarakat di bagian dunia lain.
Kemajuan teknologi di era globalisasi mendorong pula terjadinya perubahan budaya. Hamper tidak ada lagi kebudayaan suatu masyarakat yang tertutup dan tidak menerima pengaruh kebudayaan dari luar. Batas-batas antara budaya sendiri dengan budaya asing makin sukar untuk dirumuskan.
   Globalisasi yang terjadi di masyarakat tidak hanya mencakup sosial dan budaya saja, tetapi juga bidang ekonomi, politik, teknologi, dan lingkungan hidup.

Jenis Fauna di Indonesia

  Berbagai jenis hewan hidup tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Hewan yang populasinya rendah dan terancam punah perlu dilindungi. Tempat untuk melindungi hewan atau satwa disebut suaka margasatwa. Sebaliknya, hewan yang jumlahnya terlalu banyak dan mengganggu dapat dikurangi atau diburu. Misalnya, babi hutan di provinsi Sumatera Selatan. Karena populasinya terlalu tinggi, babi hutan kekurangan makanan. Akibatnya, babi hutan itu menyerang tanaman penduduk. Supaya penduduk tidak dirugikan terus-menerus, babi hutan liar itu diburu.
  Dilihat dari jenis dan daerah tempat tinggalnya, hewan Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

a.Daerah Indonesia bagian barat yang meliputi pulau Kalimantan, Sumatera, dan Jawa dihuni hewan bercorak Asia. Misalnya, gajah, harimau, banteng, kerbau, dan orang utan.

(Gambar: Gajah)
(Gambar: Harimau)

b. Daerah Indonesia bagian timur (sekitar Papua) dihuni oleh hewanbercorak Australia. Misalnya, kanguru, kuskus, cendrawasih, dan kasuari.
(Gambar: Kanguru)

(Gambar: Burung Cendrawasih)
c. Daerah Indonesia bagian tengah dihuni oleh hewan asli Indonesia (hewan peralihan). Jenis hewan peralihan ini tidak terdapat di Asia dan tidak terdapat di Australia. Misalnya, komodo, anoa, dan babi rusa.

(Gambar: Komodo)
(Gambar: Babiu Rusa)

Rabu, 25 Juni 2014

Jenis Flora di Indonesia

    Indonesia memiliki aneka ragam tumbuh-tumbuhan. Para ahli memperkirakan ada sekitar 4.000 jenis pohon dan ribuan jenis bunga-bungaan. Perbedaan jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Ketinggian tempat
b. Keadaan tanah, dan
c .Iklim
  Berdasarkan ketinggian tempat, ahli botani Jerman, Fr.Junghuhn (1809-1864) membagi daerah tumbuhandi Indonesia menjadi empat golongan, yaitu:
a. Tumbuhan padi, tebu, jagung, dan kelapa sangat cocok ditanan di daerah berketinggian 0-700 meter.
(Gambar: Tumbuhan Tebu cocok di tanam di daerah ketinggian 0-700 meter)
b. Teh, kopi, karet, kina, dan cengkih sangat cocok untuk daerah yang mempunyai ketinggian 700-1.500 meter
(Gambar: Tumbuhan kopi cocok untuk di tanam didaerah 700-1.500 meter)
c. Pohon pinus sangat cocok ditanam didaerah berketinggian 1.500-2.000 meter
d. Daerah yang berketinggian di atas 2.000 meter hanya dapat ditumbuhi lumut. Tumbuhan lain tidak dapat tumbuh karena tempat tersebut terlalu dingin
(Gambar: Tumbuhan lumut tumbuh di daerah berketinggian diatas 2.000 meter)
Selain tumbuh di daratan, tumbuhan dapat hidup dalam wilayah perairan. Tumbuhan yang dapat hidup di air termasuk tumbuhan air, seperti ganggang, eceng gondok, teratai, dan rumput laut.

(Gambar: Teratai (tumbuhan yang hidup di air))
  Posisi Indonesia yang terletak di antara dua benua ternyata juga mebawa pengaruh terhadap jenis tumbuhan. Tumbuhan yang tumbuh di wilayah Indonesia Barat memiliki cirri tumbuhan Asia. Artinya, jenis tanaman yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat mirip dengan tanaman yang tumbuh di daerah Asia daratan. Tumbuhan di wilayah Indonesia timur digolongkan sebagai tumbuhan bercorak Australia.
   Selain ada tumbuhan yang bercorak Asia dan Australia, di Indonesia juga terdapat tumbuhan asli Indonesia atau Endemik, misalnya rambutan, asam, turi, nangka, dan durian.

Masuknya Agama Islam di Indonesia

    Pada abad ke-8, pedagang Islam sudah banyak yang berdagang di Indonesia. Pedagang Islam itu sebagian besar berasal dari Arab,Persia, dan Gujarat. Pada saat itu, pusat perdagangan yang ramai di nusantara adalah Sriwijaya. Para pedagang Islam menyebut Sriwijaya dengan nama Zaba’. Dari Sriwijaya, kegiatan perdagangan meluas sampai ke Jawa.
   Pada tahun 1292 Marco Polo, seorang musafir dari Venesia pernah datang ke Sumatera Utara. Ia menceritakan bahwa agama Islam sudah sudah berkembang di Indonesia, misalnya di Sumatera dan Malaka. Bahkan, sejak abad XI, Islam mulai berkembang di Jawa. Pada abad XV, Islam sudah berkembang luas. Pada saat itu, sudah ada para pedagang dari Jawa, Sumatera, dan Malaka yang menetap di Makassar. Pada abad XVI Islam sudah menyebar ke Nusantara.
   Agama Islam masuk dan menyebar ke Indonesia awalnya melalui kegiatan perdagangan. Hal itu berarti Islam berkembang di Indonesia melalui cara damai. Melalui hubungan perdagangan, para pedagang Gujarat mengajarkan agama Islam kepada para pedagang dan rakyat Indonesia. Dengan demikian, berkembanglah agama Islam di kalangan rakyat di Indonesia. Bahkan, para adipati pun banyak yang masuk Islam. Banyak tokoh ulama berperan aktif menyebarkan dan mengembangkan agama Islam di Indonesia. Di Jawa, ulama yang aktif menyebarkan agama Islam pada waktu itu terkenal dengan sebutan Wali Sanga.

Sesuai dengan namanya, Wali Sanga beranggotakan Sembilan orang, yaitu:

(Gambar: Wali Sanga)
1.Sunan Gresik
2.Sunan Ampel
3.Sunan Bonang
4.Sunan Giri
5.Sunan Drajat
6.Sunan Kalijaga
7.Sunan Kudus
8.Sunan Muria
9.Sunan Gunung Jati

Keberagaman dan Keunikan Setiap Daerah

   Suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia tentunya memiliki keragaman dan keunikan dalam hal kebudayaan. Pada dasarnya, kebudayaan menusia itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebudayaan materiil dan kebudayaa spiritual (rohaniah).

a.Kebudayaan Materiil
Kebudayaan materiil adalah segala bentuk budaya manusia yang dapat dilihat atau dinikmati oleh mata. Contoh kebudayaan materiil ini adalah bentuk rumah, hasil kesenian, dan mata pencaharian .

b.Kebudayaan Rohaniah
Kebudayaan rohaniah adalah segala bentuk budaya manusia yang tidak dapat dilihat atau dinikmati oleh mata. Contoh kebudayaan rohaniah ini adalah bahasa, adat istiadat, dan sistem kekerabatan.

(Gambar: Upacara keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat suku bangsa keturunan Cina di Indonesia)
Dengan melihat penggolongan kebudayaan itu, bangsa Indonesia tentunya memilki beragam dan keunikan kebudayaan di setiap daerahnya.

Selasa, 24 Juni 2014

Pemerintahan dari Rakyat, oleh Rakyat, dan untuk Rakyat

     Menurut pasal Ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Hal ini berarti bahwa rakyat Indonesia adalah pemegang kekuasaan tertinggi di negara Indonesia.
   Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat atau disebut juga kekuasaan dengan istilah demokrasi. Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani. Kata demokrasi terdiri atas gabungan dua buah kata, yaitu demos, artinya rakyat dan krateirl, artinya kekuasan.
    Berdasarkan UUD 1945, negara Indonesia adalah negara demokrasi. Dalam negara demokrasi, rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi (kedaulatan). Karena jumlah warga negara (rakyat) sekarang ini sangat banyak maka kekuasaan itu disalurkan melalui perantaraan wakil-wakil rakyat dalam suatu lembaga perwakilan. Lembaga tempat penyaluran suara rakyat itu disebut parlemen atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. 

(Gambar: gedung MPR/DPR tempat wakil rakyat Indonesia menyatakan pendapat)
   Sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kepribadian bangsa, yaitu Pancasila. Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem pemerintahan yang dilandasi dan dijiwai oleh sila-sila Pancasila berikut ini :
1.Ketuhanan yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
    Di dalam demokrasi Pancasila, segala keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Namun, apabila hal itu tidak mungkin dilaksanakan, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Pemerintahan Indonesia

     Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik. Hal itu berarti bahwa bentuk negara Indonesia adalah republik. Di dalam perbincangan setiap hari, kita juga sering mendengar kata pemerintah. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemerintah itu?
    Pemerintah yang dimaksud sebenarnya adalah presiden dibantu wakil presiden dan para menteri. Hal itu sesuai dengan Pasal 4 Ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. Selain itu, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan pemerintah adalah semua alat negara termasuk DPR. Jadi, dapat dikatakan bahwa pemerintah Indonesia adalah semua aparat negara seperti, MPR, DPR, DPA, BPK, dan MA. Alasannya, semua lembaga tinggi dan tertinggi negara itu membantu jalannya pemerintahan di Indonesia.
(Ganbar: Istana Negara, Jakarta, tempat Presiden Republik Indonesia melakukan aktivitas kenegaraan)
     Di Indonesia, presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan tertinggi. Dalam menjalankan pemerintahannya presiden dibantu oleh seorang wakil presiden dan beberapa orang menteri. Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden sehingga dalam menjalankan tugasnya menteri bertanggung jawab kepada presiden.
   Presiden bersama para pembantunya termasuk lembaga tinggi dan tertinggi negara berada di ibu kota negara. Oleh karena itu, mereka disebut juga pemerintah pusat. Di sisi lain, negara Indonesia ini sangat luas sehingga tidak mungkin semua urusan ditangani pemerintah pusat. Oleh karena itu, di Indonesia dikenal adanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 
    Berdasarkan Pasal 18 UUD 1945 disebutkan adanya pembagian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah sebagai berikut:

1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota. Tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Peraturan perundang-undangan yang mengaturnya antara lain sebagai berikut:
  •  Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
  •  Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah    

2. Pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota mengatur serta mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas desentralisasi (otonomi daerah), dekonsentrasi (pelimpahan wewenang dari pejabat pusat kepada pejabat daerah), dan tugas perbantuan.

(Gambar: Kantor gubernur sebagai pusat penyelenggaraan pemerintahan di daerah)
Untuk membentuk daerah otonomi di dalam lingkungan negara Republik Indonesia harus memenuhi persyaratan, seperti:
1.Kemampuan ekonomi
2.Jumlah penduduk
3.Luas daerah
4.Pertahanan dan keamanan
5.Mampu melaksanakan pembangunan
6.Mampu menciptakan stabilitas politik dan kesatuan bangsa.
Pelaksanaan otonomi daerah dititikberatkan pada daerah kabupaten dan kota. Alasannya, kedua daerah tersebut paling dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat. 

Senin, 23 Juni 2014

Perkembangan Kerajaan Islam dan Hasil Peninggalan Bersejarah di Indonesia

Proses asimilasi terjadi pada masyarakat indonesia. Akibatnya, terjadi perubahan sosial budaya ke arah pembentukan budaya baru yang berunsurkan islam. Kebudayaan Hindu-Buddha yang telah berkembang sebelumnya bercampur dengan budaya Islam. Ketiga unsur budaya itu tidak saling bertentangan, tetapi saling melengkapi satu dengan yang lain. Penyebabnya tokoh-tokoh penyebar agama Islam tidak tidak bersikap memusuhi kebudayaan Hindu dan Buddha. Unsur Islam di Indonesia tampak sekali pengaruhnya pada pembentukan pola pemerintahan (kerajaan atau keraton) , tempat peribadatan (masjid) , bentuk makam dan nisan , dan berbagai macam seni.

1. Kerajaan Bercorak Islam
    Adapun kerajaan-kerajaan di Indonesia yang bercorak Islam adalah sebagai berikut :

a. Kerajaan Samudra Pasai
    Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan itu terletak di Lhokseumawe , Aceh Utara. Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Sultan Malik al Saleh. Pada tahun 1297 Sultan Malik al Saleh wafat. Ia digantikan oleh putranya bernama Sultan Muhammad (Sultan Malik al Tahir). Peninggalan bersejarah yang membuktikan bahwa Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan islam pertama di Indonesia adalah makam Sultan Malik al Saleh. Pada makam tersebut tertera angka 1297 yang menunjukkan tahun wafatnya Sultan Malik al Saleh.

Gambar: Makam Sultan Malik al Saleh

b. Kerajaan Demak
    Sebelum menjadi kerajaan besar, Demak merupakan daerah kekuasaan Majapahit. Setelah Majapahit runtuh, Demak berkembang menjadi kerajaan merdeka. Demak merupakan kerajaan islam pertama di Jawa.

Gambar: Masjid Demak
Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Demak adalah sebagai berikut:
1) Raden Patah (1500-1518)
2) Pati Unus (1518-1521)
3) Sultan Trenggana (1521-1546)

c. Kesultanan Pajang 
    Kesultanan pajang didirikan oleh Pangeran Adiwijaya atau sering disebut Jaka Tingkir. Ia memerintah sampai tahun 1582. Pada tahun 1582, Adiwijaya wafat. Timbullah perebutan kekuasaan di dalam negeri pajang. Akan tetapi, semua dapat diatasi berkat jasa Sutawijaya. Bahkan, Sutawijaya dipercaya memegang kekuasaan di Pajang.

d. Kerajaan Mataram Islam 
    Setelah dipercaya memegang kekuasaan di Pajang, Sutawijaya memindahkan pusat kerajaan dari Pajang ke Mataram. Sejak saat itu berdirilah Kerajaan Mataram yang berpusat di Kotagede, Yogyakarta. Raja-raja yang pernah memerintah di Mataram adalah sebagai berikut :
1) Panembahan Senapati (1586-1601)
2) Mas Jolang (1601-1613)
3) Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645)

e. Kesultanan Cirebon    
    Kapan dan Siapa pendiri Kesultanan Cirebon hingga kini belum jelas. Menurut sumber sejarah dari Portugis, pendiri Kesultanan Cirebon adalah Fatahillah atau Faletehan. Diperkirakan Fatahillah mendirikan Kesultanan Cirebon pada tahun 1552. Dibawah kepemimpinannya, Kesultanan Cirebon makin ramai dan mengalami kemajuan. Daerah pengaruhnya bertambah luas. Agama Islam juga cepat berkembang. Kemungkinan lain, Kesultanan Cirebon didirikan oleh Syarif Hidayatullah, cucu Raja Pakwan Pajajaran. Bukti ini didapat dari Tjarita Tjaruban yang merupakan cerita sejarah Kesultanan Cirebon. Syarif Hidayatullah menjadi Sultan Cirebon pada tahun 1482 sekembalinya dari Mekah.

Gambar: Bagian Luar Ruangan Kasepuhan Cirebon

f. Kerajaan Banten 
   Raja pertama di Banten ialah Hasanuddin, Putra Kedua Fatahillah pada tahun 1552. Pada tahun 1570 Hasanuddin wafat. Ia digantikan putranya yang bernama Pangeran Yusuf dalam memerintah Banten. Pangeran Yusuf pun Tidak lama dalam memerintah Banten, ia digantikan putranya yang bernama Maulana Muhammad. Pada tahun 1596 Maulana Muhammad gugur dalam penyerangan di Palembang. Kemudian ia digantikan oleh Abdul Mufakir.

g. Kerajaan Aceh
    Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Ia memerintah pada tahun 1607-1636. Padfa tahun 1636, Sultan Iskandar Muda wafat. Ia digantikan oleh menantunya yang bernama Sultan Iskandar Tani. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh masih mempertahankan kejayaannya. Setelah Sultan Iskandar Tani wafat pada tahun 1641, Kerajaan Aceh diperintah oleh jandanya, Taj al Alam.

h. Kerajaan Gowa-Tallo (Makassar)
    Kerajaan Gowa-Tallo sering disebut Kerajaan Makassar. Sebelum abad ke-16, raja-raja Makassar dan rakyatnya belum memeluk agama Islam. Namun setelah Dato Ri Badang, ulama dari Sumatera datang, Makassar berkembang menjadi Kerajaan Islam. Raja Islam yang pertama memeluk agama islam adalah Sultan Alaudin. Pengganti Sultan Alaudin adalah Muhammad Said (1639-1653). Pengganti Sultan Muhammad Said adalah Sultan Hasanuddin.

i. Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore
   Kerajaan Ternate berdiri kira-kira pada abad ke-13. Pusat kerajaannya di Sampalu (Pulau Ternate). Pada abad ke-14 agama Islam sudah mulai masuk ke Ternate sehingga Ternate menjadi kerajaan Islam yang kuat. Ternate mencapai zaman keemasan pada masa pemerintahan Sultan Baabullah. Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan Kerajaan Ternate. Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku.

2. Masjid
    Masjid adalah tempat umat Islam melakukan shalat. Masjid pada zaman dahulu juga digunakan sebagai tempat untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan agama dan kemasyarakatan. Masjid kuno di Indonesia mempunyai ciri khusus, yaitu atapnya bertingkat. Ciri khusus ini merupakan hasil perpaduan kebudayaan Hindu, berupa bangunan candi. Hiasan yang ada pada masjid kuno di Indonesia juga banyak yang mirip hiasan pada dinding candi. Masjid kuno di Indonesia yang masih dapat kita lihat sekarang antara lain, Masjid Agung Demak, Masjid dan Makam Sendang Duwur (Tuban), Masjid dan Menara Kudus, Masjid Baiturrahman Aceh, dan Masjid Sunan Ampel (Surabaya).

Gambar: Masjid Baiturrahman Aceh
3. Nisan dan Makam 
    Nisan adalah bangunan dari batu yang terdapat di atas makam. Makam orang Islam pada zaman kerajaan Islam di Indonesia pada umumnya diberi nisan yang memuat keterangan atau identitas dari orang yang dikuburkan itu. Nisan kuno yang bercirikan Islam, umumnya dihiasi dengan tulisan Arab. Nisan kuno bercorak Islam di Indonesia yang terkenal antara lain, Nisan Sultan Malik al Saleh yang berangka tahun 1297, Nisan Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang berangka tahun 1082 M, dan Nisan Maulana Malik Ibrahim berangka tahun 1419 M di Aceh Utara.

Gambar: Nisan Makam Maulana Malik Ibrahim
4. Seni Bernapaskan Islam
    Kebudayaan Islam yang masuk ke Indonesia juga mempengaruhi dan membentuk berbagai macam seni, seperti :

a. Seni Kaligrafi
    Seni kaligrafi banyak dijumpai pada dinding-dinding masjid, mihrab, menara, dan nisan kubur.
b. Seni Sastra
    Dilihat dari corak dan isinya, kesusastraan yang berkembang sejak kedatangan Islam di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Hikayat
    Hikayat adalah karya sastra lama yang berisi cerita sejarah atau roman fiktif, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar meramaikan pesta. Seni satra yang bersifat hikayat antara lain, Hikayat Panji Inu Kertapati, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Hang Tuah.
2) Babad
    Babad adalah cerita sejarah, namun lebih banyak dongeng daripada kebenarannya walaupun yang menjadi inti adalah peristiwa sejarah. Beberapa cerita babad di beri judul hikayat antara lain, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Salasilah Perak, Sejarah Melayu, Babad Gianti, dan Babad Tanah Jawi.
3) Suluk 
    Suluk adalah kitab-kitab yang menerangkan soal-soal tasawuf. Suluk merupakan hasil kesusastraan tertua yang erat hubungannya dengan Wali Sanga, misalnya Suluk Wujil.

c. Seni Pertunjukan
    Penggalian seni pertunjukan yang bercorak Islam dapat dijumpai pada perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud (Sekaten) yang masih dilestarikan di Keraton Surakarta, Yogyakarta, dan Cirebon.

5. Pesantren
    Lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia adalah pesantren. Murid yang menuntut ilmu di pesantren disebut santri. Pesantren di jawa yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa antara lain, Pesantren Ampeldenta di Surabaya yang didirikan oleh Sunan Ampel, Pesantren Sunan Giri di Gresik yang santrinya sebagian besar dari wilayah Maluku.